dari tatap mata, kita mulai membuka kertas kisah..
dari kata bersautan, kita mulai menulis cerita..
.. tentang candamu candaku
.. tentang harapanmu harapanku
.. tentang sukamu dan sukaku
.. tentang citamu dan citaku
Read the rest of this entry »
aku masih sibuk merajut bait bait kasih
sebagai penutup pembicaraan kita hari ini,
bintang pewarna langitpun semakin mengabur
dan bumi menuju detik penciptaan pagi
seuntai kata tak kunjung menghampiri akalku
seolah waktu tak mengijinkan semua ini berakhir
tapi lirih suaramu mengharapkan sesuatu yang lebih indah
merajut mesra dalam megahnya istana mimpi
mungkin aku salah jika mengatakan cinta
tapi ini adalah kejujuran dari hati
dan jika aku melihatmu terlalu dalam
itu karena aku memang mencintamu
aku ingin menjadi penghapus air mata itu
aku ingin menjadi satu dengan hati itu
sesuatu yang ingin aku jaga selamanya
… kamu dan hatimu
sejujurnya aku bukan pujangga…
aku bukan murid seorang penyair..
aku orang biasa…
orang biasa yang piawai dalam mengumpat…
sejujurnya aku ingin mengusap air mata di pipimu,
tapi jarak terlalu kencang mengikat kedua lenganku,
aku hanya bisa merapuh melihatmu merintih,
hanya bisa mengatakan “kau jangan menangis lagi”
dalam yakinku, hati saling cinta
namun tak bisa saling mencinta,
dan ketika saat tak sempurna ini hadir… aku terpasung
aku tak akan meninggalkanmu
terus mencoba membuatmu tersenyum ….
agar seluruh jiwa keruhmu melebur
memudarkan senja disetiap hela nafasmu